MAKALAH PRODUKSI SIARAN TELEVISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt.
Yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah berjudul “Produksi
Siaran Televisi” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi besar Muhammad saw. Pahlawan revolusioner yang telah
membimbing seluruh ummat dari alam yang gelap menuju kealam yang terang
benderang. Membawa kita semua kearah yang lurus dengan segala keindahan dan keberkahan.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Drs. Muh. Yahya,
M.Si. Selaku dosen mata kuliah Jurnalistik TV yang telah membimbing penyusun.
Serta kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian makalah
ini.
Makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan kekeliruan,
untuk itu penyusun insya Allah menerima segala bentuk kritikan dan saran yang
bersifat membangun.
Wassalam.
Samata,
27 Juni 2015
Penyusun
NUR HIKMAWATI
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar
Belakang 1
B. Rumusan
Masalah 2
BAB II LANDASAN TEORI 3
BAB III PEMBAHASAN
A. Prosedur
Kerja Produksi Televisi 5
B. Proses
Produksi Siaran Televisi 5
1. Pre
Production Planning 5
2. Produksi 6
3. Pasca
Produksi 9
4. Transmisi
dan Evaluasi 10
C. Strategi
Penayangan 12
BAB IV PENUTUP 14
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tulislah
apa yang akan Anda kerjakan, selanjutnya kerjakan apa yang Anda tulis. Belum
tentu setiap orang mau menulis apa yang akan dikerjakannya, apalagi mengerjakan
apa yang dia tulis. Sangat sederhana, tetapi bilamana dilaksanakan dalam suatu
organisasi yang terstruktur akan memiliki kekuatan yang dahsyat. Pernyataan
tersebut lebih dikenal dengan sebutan Standar Operasional Prosedur (SOP). Hal
itulah yang berdasarkan pengalaman terbukti menghasilkan suatu pekerjaan yang
luar biasa.[1]
Di
era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi saat ini menuntut
manusia untuk selalu tahu berbagai informasi. Media massa sebagai sarana
informasi menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Media massa adalah
media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara
massal atau menyeluruh.Melalui media massa dalam bentuk cetak maupun
elektronik, program maupun informasi gencar disajikan dalam bentuk yang dikemas
secara menarik. Media massa lah yang menjadi sumber kebutuhan informasi
masyarakat dewasa ini. Karena media sangat berpengaruh bagi kehidupan, maka
perlu diketahui bagaimana media massa bekerja. Beberapa diantaranya yang perlu
direnungkan, melalui media massa, setiap orang mengetahui hampir segala sesuatu
diluar lingkungan mereka. Warga yang berpengetahuan dan aktif sangat mungkin
terwujud di dalam demokrasi modern hanya jika media massa berjalan dengan baik.
Setiap orang membutuhkan media massa untuk mengekspresikan ide-ide mereka ke
khalayak luas. Tanpa media massa, gagasan seseorang hanya sampai kepada
orang-orang di sekitarnya.[2]
Televisi sebagai bagian dari
kebudayaan audio – visual merupakan media paling berpengaruh dalam membentuk
sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Hal ini disebabkan oleh satelit
dan pesatnya perkembangan jaringan televisi yang menjangkau masyarakat hingga
ke wilayah terpencil. Kultur yang dibawa televisi dengan sendirinya mulai
tumbuh di masyarakat. Apalagi sesungguhnya yang esensial dari kultur ini pada
hakikatnya sudah dikenal sejak lama sebelum kebudayaan tulis atau cetak
menggesernya. Unsur esensial dari kebudayaan televisi berupa penggunaan bahasa
verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu seperti pesan,
informasi, pengajaran, ilmu, dan hiburan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Seperti
apa prosedur kerja siaran televisi?
2. Apa
sajakah tahap-tahap produksi televisi?
3. Seperti
apa strategi penayangan yang baik?
BAB
II
LANDASAN TEORI
Istilah multimedia berasal dari teater bukan komputer.
Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium atau media seringkali
disebut pertunjukan multimedia. Multimedia mencakup monitor video, dan karya
seni manusia sebagai bahan dari pertunjukan. Citra Visual dapat dimasukan
kedalam sistem dari paket perangkat lunak yang menyatukan digital, dan dari
kamera video, pitadan piringan video, dan scanner optik. Input audio dapat
dimasukkan melalui mikropon, pita kaset, dan compact disc.
Output visual dapat ditampilkan di layar komputer dan di
monitor televise yang tersambung. Output audio dapat di sediakan oleh alat
output suara, speaker stereo, dan heatset. Multimedia memungkinkan pemakai
komputer untuk memdapatkan output dalam bentuk jauh lebih kaya dari pada media
tabel dan grafik konvensional. Pemakai dapat melihat gambar tiga dimensi, foto,
video bergerak, atau animasi dan mendengar suara stereo, perekam suara atau
musik. Multimedia sangat penting karena salah satunya dipakai sebagai alat
untuk bersaing perusahaan. Pada abad 21 ini multimedia segera menjadi
ketrampilan dasar yang sama pentingnya dengan ketrampilan membaca, dan
sesungguhnya multimedia membaca hakekat itu sendiri.
Multimedia Broadcast berhubungan dengan media televisi yang
terdiri dari perpaduan antara multimedia aplikasi komputer dengan alat-alat
yang bernuansa broadcasting. Di Indonesia banyak hadir televisi
swasta yang telah memunculkan program-program acara yang cukup menarik untuk
dinikmati. Dari mulai acara News, Sinetron, Film laga, Komedi, Hingga berbagai
macam tayangan kuis yang kesemuanya itu menggunakan alat broadcast televisi
yang bagus untuk standart televisi. Multimedia Brosdcasting memadukan antara
unsur pengambilan sebuah gambar dan permainan sebuah effect kamera yang terdapat
pada setting menu serta jenis kamera dan sebuah effect software komputer yang
dimainkan oleh seorang animator. Dari perpaduan kedua unsur tersebut dapat
menghasilkan output tampilan yang sangat mengagumkan dan mempunyai nilai jual
sangat tinggi di dunia braodcasting. Tidak mustahil jika semakin banyak channel
televisi yang muncul di layar kaca maka semakin banyak pula Production House
yang menawarkan jasa untuk memproduksi sebuah program acara yang kemudian akan
di jual ke pihak televisi.[3]
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Prosedur
Kerja Produksi Televisi
Pada saat membuat program
televisi seluruh profesi produser, jurnalis, sutradara, editor dan quality
control harus mengikuti prosedur/persyaratan yang biasa dilakukan agar
menghasilkan program televisi yang berkualitas. Membuat program televisi akan
melewati tahapan yang sangat sulit/rumit, panjang, dan melibatkan banyak orang.
Tetapi hasil siarannya pemirsa jadi mudah mengerti bahkan terhibur. Tingkat
kesulitan juga bervariasi berdasarkan beban kru produksi, peralatan, pengisi
acara (artis, narasumber) dan lokasi pelaksanaan produksi dieksekusi. Adapun
panjangnya proses produksi televise berdasarkan tahapan perencanaan sampai siap
tayang, yang harus dilakukan dengan team
work (kerjasama tim) yang solid.
Produksi televisi bukan
pekerjaan individual tetapi pekerjaan tim. Apabila sebuah program televise
dapat dimengerti maknanya, menghibur, dan pemirsa puas menyaksikannya,
apresiasi kesuksesan yang harus diberikan kepada tim produksi yang bekerja,
bukan kepada seorang diantaranya saja. Walaupun pemirsa mengetahuinya orang
yang populer adalah mereka yang muncul di layar kaca atau salah satu
diantaranya.
B.
Proses
Produksi Siaran Televisi
Dalam proses pembuatan
sebuah film atau acara televisi, terdapat beberapa tahapan yang harus
diperhatikan, yang mana tahapan-tahapan ini sangat penting dan berpengaruh
terhadap hasil sebuah siaran yang akan ditanyangkan. Adapun tahapan-tahapan
tersebut antara lain:
1.
Pre
Production Production Planning
Merupakan tahap
perencanan dan persiapan dari sebuah produksi, tahap ini meliputi :
a. Ide
atau gagasan, yaitu penemuan atau pemilihan ide apakah menarik dan layak
dijadikan sebuah program. Kemudian dilanjutkan dengan riset dan pengembangan
program tersebut.
b. Pembuatan
naskah kasar serta treatment produksi dari hasil pengembangan gagasan dan
riset.
c. Perencanaan
awal, tahap ini meliputi perencanaan interpretasi produksi, stage desain, tata
cahaya, tata suara, make-up, wardrobe dan fantastic teknik.
d. Pengadaan
casting dan menentukan artis, kemudian blocking dan penyempurnaan naskah.
e. Perencanaan
teknis, tahap ini untuk menentukan peralatan yang dibutuhkan sesuai konsep
seperti pemilihan kamera, perencanaan grafis, konstruksi produksi, penyelesaian
admininstrasi kontrak dan perijinan, budgeting serta pemantapan produksi.
f. Rehearsal
script, yaitu naskah yang digunakan untuk persiapan ketika latihan, dalam
naskah ini sudah tercantum secara detil tentang setting, karakter, dialog dan
adegan.
g. Pra-studio
rehearsal, dimulai dengan briefing kru serta reading para pemain yang dipimpin
oleh sutradara atau pengarah acara. Pengarah acara mengarahkan pemain,
blocking, posisi, pengadeganan sesuai dengan treatment yang dibuat.
h. Run
trought, dimana rehearsal studio dilakukan mulai dari blocking kamera, tata
cahaya, tata artistic dan pemain melakukan latihan hingga terbiasa dan nyaman
di studio[4]
2.
Produksi
Pada tahap produksi
pengambilan gambar (shooting video) dilakukan, idealnya hingga tuntas.
Kebutuhan shooting video sebelumnya telah dirumuskan pada tahap pra produksi, idealnya
dalam bentuk story board yang mencakup banyak informasi termasuk sudut
pengambilan gambar (angle). Pada kebanyakan film komersial, kegiatan shooting
merupakan tahapan kegiatan yang berbiaya produksi paling tinggi disebabkan
keterlibatan banyak kru, pemain (actor/aktris) iru sendiri, serta pemakaian
alat-alat canggih yang dibayar sebagai sewa harian. Karena itu dapat dengan
mudah dipahami bahwa kegiatan Pra Produksi yang baik dapat menuntun jalannya
kegiatan produksi agar berjalan dengan efektif dan efisien.
Proses produksi
melalui beberapa tahapan yaitu :
a. Organisasi
pelaksanaan produksi
Agar produksi berjalan
lancar dan sukses, Produser perlu menunjuk pembantu-pembantunya untuk menangani
pekerjaan-pekerjaan produksi program televisi. Karena banyaknya jenis program
yang membutuhkan keahlian yang bermacam-macam, maka seorang produser tidak
mungkin untuk menagani sendiri.
Oleh karena itu, perlu
dibentuk organisasi produksi. Suatu produksi televisi melibatkan banyak orang
misalnya artis, crew, dan fungsi-onaris lembaga penyelenggara, polisi, aparat
setempat dimana shooting dilakukan dan pejabat terkait dengan perizinan.
Organisasi pelaksanaan disusun dengan rapi dengan memperhatikan kualifikasi
kemampuan, produser pelaksana mengkoordinir bendahara dan juru bayar,
secretariat yang mengurus surat menyurat dan perizinan.
Organisasi lapangan
diserahkan kepada seorang Unit Manager yang mengoordinasikan pekerjaan dari
sisi organisasi dan artistic. Berarti manager unit menjadi penghubung antara
unit organisasi di bawah secretariat dan unit artistic di bawah sutradara.
Bidang yang langsung di bawah koordinasi manager pelaksana unit adalah
perizinan, transportasi, konsumsi, dan akomodasi. Sedangkan lokasi,
setting/dekorasi, property, kostum, dan make-up serta pelaksana lapangan berada
di bawah koordinasi unit manager, tetapi pekerjaan-pekerjaan yang terkait
dengan artistic dibawah koordinasi seorang art director atau art designer.
Sutradara dalam bekerja dibantu oleh art director dan kameraman yang
mengoordinasikan pekerjaan yang ditangani oleh piñata cahaya dan penata sound.
Sutradara merupakan orang yang bertanggungjawab kepada produser.[5]
Setelah perencanaan dan
persiapan matang, maka pelaksanaan produksi dimulai. Pengarah acara memimpin
jalannya produksi bekerjasama dengan kru dan artis yang terlibat. Masing-masing
kru melaksanakan tugasnya seperti rehearsal yang telah dilakukan sebelumnya dan
sesuai naskah maupun rundown yang ada.
b. Macam-macam
produksi
1) Produksi
lapangan
a) ENG
(Electronic News Gathering). Produksi berita elektronik. Proses rekaman video
jenis berita dengan menggunakan peralatan yang mudah di bawa (portable)
misalnya camera dengan vcr portable dan satu microphone dengan crew seorang
juru kamera disertai seorang sutradara yang sekaligus merangkap sebagai
reporter.
b) EFP
(Electronic Field Production). Produksi lapangan elektronik. Sama dengan ENG,
hanya jenis program yang di produksi adalah documenter, sinetron, (film style).
c) MCR
(Multi Camera Remote). Produksi lapangan dengan menggunakan camera lebih dari
satu, dengan dibantu peralatan lain seperti switcher, tv monitor, sound audio
system. Produksi yang direkam adalah sinetron, music, olahraga dan lain-lain.
2) Produksi
studio
a) Live
program, yaitu program yang disiarkan secara langsung, tahap produksi merupakan
tahap akhir dalam suatu proses, kebanyakan program seperti berita, olahraga,
upacara kenegaraan disiarkan secara langsung.
b) Video
tapping, yaitu program yang direkam dengan video/video cassette.
c) Live
on tape, yaitu produksi yang berlangsung terus tanpa berhenti sampai akhir
program, editing hanya dalam hal-hal khusus (insert editing).[6]
3.
Pasca
produksi
Merupakan
sebuah bagian terpenting dari semua rangkaian produksi. Pasca produksi menitik
beratkan kepada proses video dan audio editing. Maksud dari dilakukannya 42 proses video dan audio editing adalah untuk menggoreksi hasil
produksi, dengan cara menambahkan elemen –elemen tambahan seperti background
music dan special effect. Tahapannya sebagai berikut :
a. Capturing
Proses capture gambar terjadi pada editing
ninlinier, yaitu mentransfer audio visual dari kaset digital ke dalam hard disk
computer. Sehingga materi editing sudah dalam bentuk file, apabila menggunakan
editing linier langsung produksi logging gambar.
b. Logging
Logging gambar adalah membuat susunan daftar
gambar dari kaset hasil shooting secara detail, disertai dengan mencatat time
code-nya serta di kaset berapa atau nama file apa gambar itu berada. Hal ini
akan memudahkan proses editing selanjutnya.
c. Editing
pictures
Penyuntingan (editing) adalah kata kunci
dalam proses ini. pada tahap ini semua footage telah dikumpulkan selama
produksi, selajutnya disusun dan dirangkai menjadi produk final (final
product).
d. Editing
sound
Penyuntingan suara disinkronkan dengan gambar,
serta menghidupkan suasana melalui ilustrasi musik. Bila membutuhkan sound
effect tentunya akan memperjelas atmosfer dominan atau yang ingin ditonjolkan.
e. Final
cut
Sekarang peralatan yang digunakan dan
kompleksitas ilustrasi music (soundtrack), menentukan bahwa materi program
sudah dapat membaur (mix) suara pada tahap online. Dibutuhkan studio audio
untuk mengerjakan bauran suara final (final mixing). Program yang sudah lengkap
sekarang disebut “master”.[7]
4.
Transmisi
dan evaluasi
Stasiun
televisI dalam persaingan industrI media, ketika menjalankan usahanya perlu
memikirkan strategi dan perkembangan system pemasarannya, yaitu meraih
perhatian, pikiran dan hati konsumen (klien). Disinilah peran departemen
marketing sangat kuat dalam menentukan program yang akan on air, bertahan atau
tidak layak dipertahankan. Ada tiga pilar penting dalam departemen marketing
televisi yakni marketing, sales dan traffic.
a. Marketing
Menurut Philip Kotler (2002)
marketing atau pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain.apabila dalam industry televise, maka program
sebagai produk harus diproduksi secara kreatif sehingga laris di pasar melalui
analisa terukur dari departemen marketing.
Pada hakikatnya departemen
marketing merupakan dapur media televisi komersil yang menentukan arah dan
tujuan dari suatu industri televisi. Marketing menetapkan strategi menyusun
kekuatan dan menghadapi competitor, feasibility
study, target merebut market dan audien sasaran, membuat panduan marketing
gathering, menetapkan rate card, memutuskan
bidding big event, dan melayani klien
(agency dan pemilik brand/produk).
Sedangkan sales merupakan
pendamping marketing yang menfokuskan pada prospek penjualan yang
sebesar-besarnya. Sales harus membuat transaksi dengan output pencapaian target
penjualan atau kegagalan target penjualan (achievement
target atau failure target).
Apabila sales representative berhasil
mencapai target akan mendapat reward (bonus) sedangkan kegagalan maka
konsekuensinya punishment. Posisi
sales berada ditengah-tengah atau netral sebagai eksekutor diantara marketing
dan traffic.
Traffic adalah proses
realisasi dari kinerja marketing dan sales. Seluruh progress report marketing
dan sales berupa MOU ataupun Media Order dengan klien selanjutnya
direalisasikan dalam rundown siaran iklan. Sehingga siaran iklan akan lancar
tanpa gangguan, materi iklan harus melalui digitize ke MCR/LTO dan terjadwal
dalam rundown. Output akhir traffic adalah Log Proof siaran iklan berbentuk
print out dan audio visual/VCD.
b. Trails
Trails (audience evaluation/program rating, informal audience feedback [phone calls, letter, and audience response
to advertisers commercials constitute more informal audience feedback])
preview sudah dapat dilakukan evaluasi awal terhadap program yang sudah selesai
di produksi.
c. Transmission
Mentransmisikan program
siaran kepada pemirsa.[8]
C.
Strategi
Penayangan
Head
–Sterling (1982) menyatakan bahwa stasiun televise memiliki sejumlah strategi
dalam upaya menarik audien masuk ke stasiun sendiri dan menahan audien yang
sudah ada untuk tidak pindah saluran atau mencegah tidak terjadi aliran audien
keluar, yaitu:
1.
Head
to Head
Suatu program yang menarik audien yang sama sebagaimana
audien yang dimiliki satu atau beberapa stasiun televise saingan. Dalam hal
ini, stasiun televisi mencoba menarik audien yang tengah menonton program
televisi saingan untuk pindah ke stasiun televisi sendiri dengan menyajikan
program yang sama dengan stasiun saingan.
2.
Program
Tandingan
Adalah strategi untuk merebut audien yang berada di stasiun
saingan untuk pindah ke stasiun sendiri dengan cara menjadwalkan suatu program yang
memiliki daya tarik berbeda untuk menarik audien yang belum terpenuhi
kebutuhannya.
3.
Bloking
Program
Adalah dimana audien dipertahankan untuk tidak pindah
saluran dengan menyajikan acara yang sejenis selama waktu siaran tertentu.
Misalnya menyajikan program sinetron atau drama komedi sepanjang malam.
4.
Pendahuluan
Kuat
Strategi untuk mendapatkan sebanyak mungkin audien dengan
menyajikan program yang kuat pada permulaan segmen waktu siaran, misalnya
menyajikan program berita local atau kriminalitas yang kuat pada awal waktu
siaran day time(sekitar jam 10.00 atau 11.00) sebagai pengantar
menuju program berita nasional.
5.
Strategi
Buaian
Ini strategi untuk membangun audien pada suatu acara baru
atau meningkatkan jumlah audien atas suatu program yang mulai mengalami
penurunan popularitas. Caranya adalah dengan menempatkan acara bersangkutan di
tengah-tengah diantara dua program unggulan.
6.
Penghalangan
Dengan cara melakukan perubahan jadwal program secara cepat.
Misalnya, menyajikan suatu seri film baru yang memiliki durasi waktu yang
panjang.
7.
Strategi
Lainnya
Adalah dengan tetap mempertahankan program-program yang
berhasil pada posisinya yang sekarang. Stasiun televise yang akan menayangkan
program unggulan sebaiknya memilih waktu siaran pada saat tersedia banyak
audien misalnya pada saat prime time.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Produksi
televisi bukan pekerjaan individual tetapi pekerjaan tim. Apabila sebuah
program televisi dapat dimengerti maknanya, menghibur, dan pemirsa puas
menyaksikannya.
2. Dalam
proses produksi televisi, harus melalui beberapa tahapan penting, diantaranya :
a. Pra
produksi
b. Produksi
c. Pasca
produksi
d. Transmisi
3. Stasiun televisi memiliki sejumlah
strategi penayangan dalam upaya menarik audien masuk ke stasiun sendiri dan
menahan audien yang sudah ada untuk tidak pindah saluran atau mencegah tidak
terjadi aliran audien keluar. Untuk itu dibutuhkan kerjasama tim yang solid dan
berbagai strategi apik demi pencapaian target.
B.
Saran
1. Agar
produksi siaran televisi dapat menghasilkan program yang hebat, maka di
butuhkan tim kerja yang hebat pula untuk menghasilkan suatu karya.
2. Tahapan
produksi harus diperhatikan dan dijalankan dengan semaksimal mungkin agar
program yang tercipta dapat diterima baik oleh masyarakat.
3. Untuk
menarik perhatian, stasiun televisi harus memiliki strategi penayangan yang
menarik dan kreatif agar dapat menarik dan mempertahankan pemirsanya.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Duriyati Retno.Analisis
proses produksi siaran langsung program acara televisi “ruang sahabat keluarga”
di RBTV.2010.diakses
tanggal 27 Juni 2015. http://journal.amikom.ac.id
Fachruddin,
Andi.dasar-dasar produksi televisi.(Jakarta:Kencana).2012
Hasanah,
Nur. Analisis produksi siaran
televisi.2011. diakses pada 27 Juni 2015. http://repository.uinjkt.ac.id
Rahmawati,
Indah,dkk. Berkarier di dunia broadcast
televisi dan radio.(Jakarta:Laskar aksara).2011
Sari,
Ita Puspita.catatanku. 2014. Diakses
tanggal 25 Juni 2015. http://sieditor.blogspot.com
Soegi,
Mad. sistem produksi siaran televisi 2013.
Diakses tanggal 27 Juni 2015. http://madsukencleng.blogspot.com
[1]Andi Fachruddin.dasar-dasar produksi televisi.(Jakarta:Kencana).2012.hal.1
[2] Nur
Hasanah. Analisis produksi siaran
televisi.2011. diakses pada 27 Juni 2015. http//:repository.uinjkt.ac.id
[3]Rr. Duriyati Retno Anggraini.Analisis proses produksi
siaran langsung program acara televise “ruang sahabat keluarga” di RBTV.2010.diakses
pada 27 Juni 2015. http//:journal.amikom.ac.id
[5] Indah Rahmawati,dkk. Berkarier di dunia broadcast televisi dan
radio.(Jakarta:Laskar aksara).2011
[6] Mad Soegi. sistem produksi siaran televisi 2013.
Diakses pada 27 Juni 2015. http://madsukencleng.blogspot.com
[8] Andi Fachruddin.dasar-dasar produksi televisi.(Jakarta:Kencana).2012.hal.16-17
makasih, sangat bermanfaat
BalasHapus